Abstrak Informatif :
Persoalan ilmu kalam hendaknya dipahami dari dua sisi, yaitu ketuhanan (teosentris) dan kemanusiaan (antroposentris). Kalam ketuhanan (teosentris) melakukan diskusi, kajian hingga pembelaan terhadap Tuhan dengan mengurai Nama, Sifat, Af'al, Kehendak Tuhan, dan lain-lain. Adapun kalam kemanusiaan (antoposentris) menegaskan tentang keberpihakan kepada persoalan kemanusiaan, mulai dari soal kemiskinan, keterbelakangan, sinergi akal dan wahyu dalam membangun manusia dan alam, masalah pembebasan manusia, termasuk mengaktualisasikan jati diri manusia sebagai wakil Tuhan di muka bumi. Efektivitas iman dan amal dalam membangun peradaban dunia menjadi dasar pergerakan dan revolusi yang sekaligus mengikat seluruh aktivitas sosial-politik-ekonomi dan peradaban manusia.
Ruang antariksa ilmu pengetahuan pun tidak lepas dari ikatan-ikatan dasar-dasar tauhid sehingga ilmu pengetahuan pun tidak lepas dari ikatan dasar-dasar tauhid sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi dikemas berdasar pijakan teologis. Kajian kalam ini juga menghindari pandangan misoginis terhadap kaum perempuan, sebagai masyarakat yang sering mendapat perlakuan "tidak adil" oleh kaum laki-laki, sehingga memupus keterpinggiran kaum perempuan dalam belantika peradaban modern.
Dalam pembahasannya buku ini terbagi kedalam 11 bagian pembahasan dari zaman Nabi sampai sekarang yang meliputi ilmu kalam tematik, klasik sampai kontemporer yang terjadi di masyarakat, yang mencakup : bagian pertama berbicara tentang pengantar ilmu kalam; bagian kedua membahas tentang pemikiran kalam tentang politik-makar, kepatuhan dan kepemimpinan; bagian ketiga pemikiran kalam tentang kehendak mutlak Tuhan dan kebebasan manusia; bagian keempat pemikiran kalam tentang mu'min, kafir dan keadilan Tuhan; bagian kelima berbicara tentang pemikiran kalam tentang perbuatan, atribut Tuhan, serta harmonisasi akal dan wahyu; bagian keenam membahas pemikiran kalam tentang akal, pergerakan dan pembebasan manusia; bagian ketujuh pemikiran kalam tentang efektivitas iman dan amal dalam membangun peradaban; bagian kedelapan pemikiran kalam tentang sinergi akal-wahyu dalam membangun manusia dan alam; bagian kesembilan berbicara pemikiran kalam tentang signifikansi tauhid dalam membangun keadilan dan pembebasan manusia; bagian kesepuluh pemikiran kalam tentang tauhid sebagai identitas ilmu pengetahuan; dan diakhiri dengan pembahasan pemikiran kalam tentang pembelaan terhadap kaum perempuan.
Kata Kunci : Ilmu Kalam, Tauhid, Akidah, Aqaid.