Abstrak Informatif :
Kebanyakan penduduk Arab di Nusantara adalah penduduk dari lembah besar di Shibam dan Tarim. Wilayah yang dikenal sebagai Hadramaut terletak di sudut barat daya Jazirah Arab. Orangnya atau penduduknya disebut kaum Hadrami. Kaum Hadrami yang bermukim di dataran tinggi di sudut Samudra India, memandang wilayah selatan dan timur sebagai tujuan utama ekonomi dan budaya. Di daerah baru umumnya orang Arab Hadrami yang lebih dahulu menetap akan mencarikan pekerjaan bagi teman senegaranya.
Di Indonesia kaum ini menetap di daerah Jakarta, Indramayu, Cirebon, Tegal, Semarang, Pekalongan, dan beberapa daerah lain di Indonesia. Biasanya lingkungan tempat tinggal mereka disebut "kampung Arab". Karena kaum ini termasuk komunitas diaspora (muhajir), maka mereka akan membawa bahasa, adat istiadat, budaya dalam kehidupan sehari-harinya.
Buku ini membahas bagaimana mereka melakukan proses asimilasi khususnya bahasa sehingga terjadi adanya percampuran linguistik bahasa Arab yang mereka gunakan dengan masyarakat pribumi yang mayoritas adalah suku Jawa pada masyarakat Klego Pekalongan, dari percampuran itu kemudian timbullah konvensi-konvensi bahasa komunikasi yang mereka gunakan lalu kesesuaian konvensi bahasa Arab-Jawa dengan kaidah linguistik (kaidah derivasi dan makna leksikal) dan konstribusi konvensi bahasa Arab-Jawa terhadap harmonisasi sosial pada masyarakat Klego Pekalongan.
Kata Kunci : Bahasa Arab, Bahasa Jawa, Etnis, Suku Bangsa.