Detail Cantuman
Advanced Search
Text
Literasi Keuangan Perempuan
Prioritas Pembangunan yang harus dicapai pada 2015 dalam Milennium Development Goals (MDG's), antara lain, mendorong pemberdayaan perempuan. Di tengah deru kemajuan, perempuan Indonesia masih mengalami banyak ketertinggalan di bidang ekonomi.Akses perempuan terhadap lembaga keuangan masih rendah. Dalam struktur angkatan kerja, perempuan berpendidikan lebih rendah daripada laki-laki.
Studi International Network and Financial Education (INFE) dan Organisation for Economic cooperation and development (OECD) 2013 berjudul Addressing Women's Needs for Financial Education menunjukkan kebutuhan akan literasi keuangan bagi perempuan sangat akut dalam isu kesetaraan gender.
Studi ini menyimpulkan, perempuan tidak hanya memiliki pengetahuan keuangan yang lebih rendah, tetapi juga memiliki kurang ketertarikan sekaligus kurang kepercayaan diri dan keterampilan terhadap masalah keuangan daripada laki-laki.
Rentan Sampai Tua
Survei yang dilakukan Bank Indonesia (BI) 2012 menunjukkan, literasi keuangan di Indonesia dipengaruhi oleh usia, tingkat pendidikan, gender, dan jarak rumah ke kantor cabang bank. Hasil survei juga menunjukkan perempuan lebih dominan dalam mengelola keuangan meskipun laki-laki lebih paham tentang keuangan.
Senada dengan itu, survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2013 memperlihatkan literasi keuangan di kalangan perempuan lebih rendah daripada laki-laki. Survei di 20 provinsi pada 8.000 responden itu menunjukkah hanya 19 persen perempuan yang memiliki keterampilan, pengetahuan, dan perilaku literasi keuangan; sedangkan lelaki 25 persen.
Dengan demikian, perempuan sebagai individu memiliki kepentingan untuk meningkatkan literasi keuangan dalam rangka memperbaiki manajemen keuangan secara personal dan memilih produk dan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan.
Perempuan perlu ditarget untuk memiliki literasi keuangan yang memadai karena memiliki tanggungjawab besar dalam pengelolaan keuangan keluarga, selain juga karena memiliki harapan hidup lebih lama daripada pria.
Perempuan memang merupakan guru pertama dan utama bagi buah hatinya, memiliki tanggungjawab untuk memberikan pendidikan keuangan sejak dini agar si kecil terampil keuangan. Ya, edukasi keuangan akan efektif jika diperkenalkan sejak dini dan diyakini menjadi jalan ampuh untuk meningkatkan kecerdasan dan mengakselerasi pemberdayaan perempuan dalam memperbaiki kesejahteraan hidup diri, keluarga, dan masyarakat.
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
-
|
Penerbit | Kalteng Pos : ., 2014 |
Deskripsi Fisik |
Hal. 28
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
-
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
Sabtu, 4 Januari 2014
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain