Penelitian ini dilatar belakangi karena adanya fenomena terorisme dan aksi radikal, yang dilakukan oleh sekelompok umat muslim. Serentetan peristiwa terorisme yang terjadi di Indonesia, seperti aksi bom bunuh diri di Legian Bali, Kedubes Australia dan lain sebagainya, yang disinyalir dilakukan oleh kelompok radikal. Di mana aksi terorisme dan radikal yang dilakukan oleh sekelompok orang itu selalu mereka kaitkan dengan jihad dalam rangka menegakkan ajaran Islam. Lewat sebuah novel “Pengantin Teroris” (memoar NA), karya Abu Ezza, yang menceritakan tentang ideologi yang di anut oleh pelaku terorisme, membuat penulis ingin membongkar lebih dalam lagi isi dari novel tersebut, sehingga yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian adalah bagaimana wacana jihad dikonstruksikan dalam novel “Pengantin Teroris”(memoar NA), karya Abu Ezza?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui atau membongkar wacana jihad yang dikonstruksikan Abu Ezza dalam novel pengantin teroris. Kegunaan penelitian: Kegunaan secara teoritis untuk memperkuat urgensi analisis wacana dalam studi teks media dan sebagai bahan rujukan dalam memahami konsep jihad dalam Islam, sedangkan kegunaan secara praktis yaitu: a) Sebagai bahan untuk membangun kesadaran beragama umat Islam yang damai. b) Menjadi bahan referensi bagi para pengambil kebijakan di daerah dalam menanggulangi terorisme.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan analisis wacana model Halliday, karena model Halliday ini sesuai dengan penelitian penulis untuk membongkar wacana jihad dalam novel “Pengantin Teroris” memoar NA). Objek penelitian ini adalah wacana jihad dalam novel “ Pengantin Teroris”. Sedangkan ubjek dalam penelitian ini dalah novel “Pengantin Teroris” (memoar NA). Jenis penelitian ini yaitu kepustakaan (literatur), teknik pengumpulan data yang digunakan penulis yaitu dengan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan landasan teori yang diperoleh dari sumber-sumber yang relevan, baik itu dari buku, majalah dan media online. Dalam penelitian ini penulis, menggunakan Analisis Wacana model Halliday, adapun model ini mencakup tiga unsur yaitu medan wacana, pelibat wacana dan mode wacana.
Hasil penelitian penulis terhadap tiga unit analisis model Halliday yaitu secara umum medan wacana berkaitan dengan ideologi jihad yang dipahami oleh kelompok Jamaah Islamiyah (JI) dan aksi terorisme yang dilakukan oleh kelompok JI, pelibat wacana dalam novel melibatkan anggota dari kelompok JI seperti pimpinan pelatihan militer kelompok JI, pemimpin pondok pesantren Lukmanul Hakim dan angotaanggota JI lainnya, serta melibatkan pihak kepolisian. Sedangkan mode wacana, secara umum bersifat instruktif, naratif dan persuasif.