Dakwah adalah sebagai usaha mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dalam menyebarluaskan Islam diperlukan adanya unsur-unsur yang mendukung keberhasilan dakwah, yaitu subjek, materi, dan metode dakwah. Berkaitan dengan penelitian, penulis lebih fokus pada jama’ah yang menjadi objek penelitian, yaitu tentang persepsi Jama’ah terhadap Dakwah KH. Ahmad Bakrie di Masji Jami’ Al-Muhajirin.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana persepsi jamaah pengajian terhadap dakwah KH. Ahmad Bakrie di masjid Jami’ Al-Muhajirin?
Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah : untuk mengetahui persepsi jamaah pengajian terhadap dakwah KH. Ahmad Bakrie di masjid Jami’ Al-Muhajirin.
Sedangkan untuk penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif deskripsi dengan menentukan subjek penelitian menggunakan Purposive Sampling yaitu mengambil subjek atau sampel penelitian berdasarkan kriteria teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian tentang jamaah pengajian dakwah KH. Ahmad Bakrie di masjid Jami’ Al-Muhajirin meliputi beberapa komponen dakwah, diantaranya: 1) Subjek Dakwah, dari 10 responden yang diteliti memandang baik karena beliau memang benar-benar menguasai ilmu agama dan mampu berdakwah dengan baik. 2) Materi Dakwah, persepsi 10 responden yang diteliti adalah 8 responden memandang materi yang disampaikan KH. Ahmad Bakrie sudah sangat baik, sedangkan 2 0rang lainnya memandang bahwa materi yang disampaikan berulang-ulang dan disela-sela materi sering mengucap kata-kata yang tak baik didengar oleh anak-anak. 3) metode dakwah, persepsi 10 responden yang diteliti adalah 8 responen memandang metode yang digunakan sudah sangat baik. Berbeda dengan 8 responden sebelumnya, 1 oresponden berpendapat bahwa perlu adanya pengembangan metode dakwah agar tidak menimbulkan kebosanan para jamaah pengajian. Dan 1 responden lagi pendapat yaitu saat berceramah ada mengucapkan kata-kata tak pantas didengar, padahal seorang pendakwah adalah figur yang menjadi panutan khalayak umum.