Di era modern sekarang ini, banyak ditemukan media dakwah yang digunakan untuk menyebarkan agama Islam, salahsatunya adalah melalui televisi. Untuk mengantisipasi trend masyarakat di era modern tersebut, harus dapat mempersiapkan materi dan metode dakwah yang lebih mengarah pada antisipasi kecenderungan-kecenderungan masyarakat. Oleh sebab itu, seluruh komponen dan segenap aspek yang menentukan atas keberhasilan dakwah harus ditata secara profesional dan disesuaikan dengan kondisi mad’u agar dapat menghasilkan kemasan dakwah yang benar-benar mampu memperbaiki dan meningkatkan semangat dan kesadaran yang tulus dalam mengaktualisasikan nilai-nilai ajaran Islam.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi remaja muslim di Kelurahan Pahandut Kecamatan Pahandut Palangka Raya berkaitan dengan da’i, metode yang digunakan, materi yang disampaikan, format penayangan, dan perasaan emosi pemirsa terhadap siaran dakwah “Yang Muda Yang Shaleh” di LPP TVRI Kalteng. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan psikologi komunikasi untuk dapat memahami tanggapan dan perasaan emosi pemirsa.
Untuk menganalisis data, penulis menggunakan metode survei kuantitatif (statistik persentase yang kemudian dikualifikasi). Analisis ini digunakan untuk melihat frekuensi tertentu suatu nilai dalam himpunan data yang diperoleh dari penelitian terhadap persepsi remaja muslim di Kelurahan Pahandut. Jumlah frekuensi tersebut dinyatakan dalam persentase sama dengan 100%. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 3.262 dari remaja muslim yang berdomisili di Kelurahan Pahandut. Kemudian dari populasi tersebut diambil sampel secara acak (random sampling) sebanyak 97 orang dari 9 RW (Rukun Warga).
Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan penting, pertama, para da’i atau narasumber dalam acara “Yang Muda Yang Shaleh” dari kalangan muda digemari. Berdasarkan hasil survei, 41.24% atau 40 responden lebih memilih sangat baik kalau narasumber dari kalangan muda. Sedangkan 56.70% atau 55 orang memilih baik. Kedua, metode dakwah yang digunakan dalam acara “Yang Muda Yang Shaleh” sangat menarik dan masih diminati, berdasarkan hasil survei responden 56,70% atau 55 orang yang menyatakan baik dan 43,30% atau 42 orang menyatakan sangat baik. Ketiga, untuk materi yang disajikan juga sangat menarik dan banyak yang menyukainya 52,58% atau 51 orang menyatakan sangat baik dan 47,42% atau 46 orang yang menyatakan baik. Keempat, TVRI Kalteng sebagai media dakwah dengan program “Yang Muda Yang Shaleh” dapat dikatakan berhasil dalam memformat acara menggunakan sajian musik islami. Berdasarkan hasil survei yang diperoleh 63,95% menyatakan sangat baik dan 35,05% menyatakan baik. Kelima, berhubungan dengan perasaan mereka terhadap siaran tersebut, mereka sangat merasa senang dengan keberadaannya, sebab acaranya disajikan sesuai dengan keinginan masyarakat. Ketika acara siaran dakwah tersebut mengalami gangguan atau tidak tayang tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya mereka merasa kecewa, sebab mereka selalu menantikan materi yang ditampilkan dalam acara tersebut.