Pendidikan merupakan masalah nasional yang sedang dihadapi dan mendapat perhatian sungguh-sungguh dalam sistem pendidika nasional. Rendahnya hasil belajar biologi siswa khususnya pada materi hama dan penyakit pada tumbuhan disebabkan karena metode belajar guru yang cenderung menerapkan model pembelajaran konvensional (klasik), sehingga untuk meningkatkan pelajaran guru harus mampu mencari alternatif model pembelajaran yang cocok dengan materi agar hasil belajar siswa yang diharapkan tercapai. Salah satu model pembelajaran yang dapat mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menerapkan model pembelajaran berbasis proyek. Pembelajaran berbasis proyek adalah sebuah model pembelajaran yang inovatif, dan lebih menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur pengelolaan pembelajaran, mengukur aktivitas siswa dan mengukur ketuntasan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran biologi dengan model pembelajaran berbasis proyek.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan dua siklus yang mengacu pada model Kemmis dan Mc Taggart dengan tahapan penelitian yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi serta refleksi. Penelitian ini melibatkan guru (peneliti) yang bertindak sebagai subjek penelitian dan siswa kelas VIIIa MTs Tarmili Pangkalan Bun Tahun Ajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa 35 orang. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus Sampai dengan bulan Oktober 2012. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran, lembar aktivitas siswa serta instrumen tes hasil belajar siswa yang berjumlah 31 butir soal pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban (a, b, c dan d) dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran biologi dengan menerapkan model pembelajaran berbasis proyek terlaksana dengan baik, ini terlihat pada siklus I diperoleh rata-rata sebesar 2,94 dan siklus II diperoleh rata-rata sebesar 3,46 dan rata-rata nilai keseluruhan sebesar 3,20 dengan kategori baik. Sementara aktivitas siswa berdasarkan indikator aktivitas mengalami peningkatan, ini terlihat pada siklus I diperoleh persentase rata-rata sebesar 12,00% dan pada siklus II diperoleh persentase rata-rata sebesar 12,01%. Hasil THB mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 59,29 dan siklus II sebesar 85,20 nilai rata-rata kelas sebesar 25,91 (dari 59,29 menjadi 85,20) dan persentase ketuntasan belajar klasikal meningkat sekitar 42,71% (dari 54,43% menjadi 97,14%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis proyek dapat digunakan sebagai satu alternatif dalam pembelajaran biologi khususnya materi hama dan penyakit pada tumbuhan agar hasil belajar siswa menjadi lebih baik dan meningkat.