No image available for this title

CD-ROM

TINJAUAN EKONOMI ISLAM TERHADAP PENYITAAN OBJEK LEASING PADA JUAL- BELI KREDIT KENDARAAN BERMOTOR DI PT. FIF FINANCE PALANGKA RAYA



Persaingan yang semakin ketat diantara para agen tunggal pemegang merek dalam industri kendaraan bermotor, mendorong semakin terciptanya kondisi untuk mempermudah memiliki kendaraan. Dengan tujuan memberikan kemudahan mulai dari angsuran/cicilan kredit yang ringan, tanpa uang muka, biaya administrasi ringan sampai bunga nol persen. Melalui instrument perjanjian pembiayaan (leasing), konsumen dapat segera mengendarai kendaraan yang diinginkan. Transaksi penjualan/pembelian kendaraan, selama ini sudah terlanjur menggunakan istilah “leasing”, apabila diperhatikan substansi perjanjiannya lebih tepat dikatakan sebagai sewa beli (hire purchase).
Penelitian ini bertujuan bagaimana proses tranksaksi jual beli kredit ini dilakukan mekanisme penyitaan didalamnya, yang apabila seorang debitur tidak mampu lagi melaksanakan kewajibannya serta bagaimana ekonomi Islam menanggapi hal tersebut. Penelitian ini difokuskan permasalahan pada mekanisme penyitaan objek leasing dalam jual beli kredit kendaraan bermotor yang dialami debitur. Dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagai bantuan untuk mengembangkan suatu usaha, fasilitas kredit sangat diperlukan dalam hal penambahan modal. Untuk kemudahan dalam memperoleh kredit tersebut. Tanpa adanya jaminan kredit, dana yang akan dikeluarkan menjadi sulit karena menyangkut keamanan pengembalian kredit. PT. FIF Fianance di Palangka Raya merupakan salah satu mitra usaha yang memberikan fasilitas kredit dengan jaminan Hak Tanggungan. Kadang terjadi kesulitan di dalam praktek pengembalian kredit oleh pihak debitur meskipun dalam perjanjian kredit tersebut telah memakai jaminan, atau debitur melakukan Wanprestasi. Wanprestasi sering terjadi karena kesengajaan dari pihak debitur sendiri, misalnya debitur dengan sengaja tidak melakukan prestasi yang sudah diperjanjikan diawal atau memang debitur dalam keadaan yang tidak memungkinkan baginya melakukan prestasi karena suatu hal tertentu misalnya terkena bencana alam yang menyebabkan seluruh harta kekayaannya habis tertelan alam. Jika kredit macet/wanprestasi itu\ terjadi, FIF Finance melakukan pendekatan-pendekatan kepada debitur dengan memberikan pengarahan agar debitur mau melakukan prestasinya dengan membayar angsuran tepat pada waktunya, bila dengan cara pendekatan tidak membuahkan hasil, maka pihak FIF Finance memberikan peringatan dan kelonggaran waktu sampai batas waktu tertentu. Jalan terakhir yang ditempuh oleh FIF Finance adalah melakukan penarikan/penyitaan barang jaminan apabila sampai batas waktu kelonggaran habis tidak diindahkan oleh debitur yang wanprestasi.
Dengan hasil yang didapat maka diharapkan hal ini menjadi sebuah pelajaran dan tolak ukur bagi para debitur untuk lebih mengutamakan prinsip kehati-hatian agar terhindar dari penyitaan objek leasing. Dan bagi para kreditur/perusahaan leasing, agar selalu memperhatikan prinsip sosial-ekonomi tanpa mengindahkan kelangsungan kinerja perusahaan.


Ketersediaan

36/ESY/12Perpustakaan IAIN Palangka RayaTersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
36/ESY/12
Penerbit STAIN Palangka Raya : .,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
R 2x6.3
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this