Dalam proses pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah; Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Darul Ulum Palangka Raya?. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah; Mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Darul Ulum Palangka Raya.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, sebjek (sumber data) 3 orang guru yang mengajar kitab kuning dengan kriteria tertentu. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.
Penelitian ini menggunakan 4 (empat) tahapan analisis yaitu; 1) Data Collection (pengumpulan data), 2) Data Reduction pengurangan data), 3) Data Display (penyajian data), 4) Conclusion Drawing and Verifying (penarikan kesimpulan dan verifikasi).
Hasil penelitian; bahwa tujuan pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Darul Ulum Palangka Raya yaitu agar santri memiliki pengetahuan agama yang luas atau intelektualnya yang berkualitas dan mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari serta berakhlak mulia atau moralitas kesalehan (kualitas keberagamaan) pada diri santri. Adapun proses pembelajaran kitab kuning dari ketiga subjek penelitian guru MM, AK dan BD memiliki persamaan dalam proses pelaksanaan pembelajaran kitab kuning, hal itu terlihat pada saat memasuki ruang kelas guru pengajar kitab kuning mengucap salam, dengan serempak para santri menjawab salam sang guru, dan telah menjadi kebiasaan para guru pengajar kitab kuning sebelum membaca kitab para guru tersebut sebelumnya menghadiahkan surah al-Fatihah untuk Rasulullah dan pengarang kitab, kemudian guru tersebut memulai membaca kitab kuning dengan berbagai macam materi atau kitab yang berbeda sesuai thabaqah yang diajarkan. Keadaan santri saat proses pembelajaran berlangsung semua santri masing-masing fokus memberi baris dan makna pada kitabnya masing-masing dan memperhatikan penjelasan sang guru. Hal tersebut berlangsung seterusnya hingga jam pelajaran berakhir, kemudian sang guru mengakhiri proses belajar dengan membaca do’a dan mengucap salam sambil meninggalkan santri. Adapun materi kitab kuning di sana mempelajari beberapa cabang ilmu yakni, Nahwu, Ṣaraf, Ushul Fiqh, Fiqh, Tauhid, Akhlak/ Tasawuf, Hadiṡ, Tafsir, dan Tarikh tentunya dengan tingkatan yang berbeda dan biasanya metode yang digunakan juga hampir sama, yakni menggunakan metode Wetonan (Bandongan), ceramah, tanya jawab dan hafalan. Media yang digunakan adalah kitab kuning itu sendiri, papan tulis
dan spidol serta kamus jika diperlukan. Adapun evaluasi dilaksanakan persemester, untuk tingkat Ula dan Wustha hanya menggunakan tes tertulis, sedangkan untuk tingkat Ulya tes tertulis dan juga tes lisan.