Kemunculan Hijab Style sebagai budaya populer yang menggandeng simbol agama memunculkan sebuah pertanyaan. Apakah maraknya jilbab ala Hijab Style sekarang ini merupakan bentuk keasadarn muslimah akan kewajiban menutup aurat ataukah hanya sekedar fashion? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sebenarnya pandangan komunitas hijabers Ukhti Community Palangka Raya(UCP) terhadap fenomena Hijab Style dan bagaimana pemahaman UCP mengenai menutup aurat dalam syariat.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, subjek (sumber data) sebanyak 10 orang yang masing-masing terbagi dari 4 pendiri komunitas UCP, 3 orang pengurus, dan 3 orang anggota UCP yang dipilih dengan cara purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Penelitian ini menggunakan 3(tiga) tahapan analisis, yaitu : 1) Data Reduction (reduksi data), 2) Data Display (penyajian data), dan
3) Data Conclution Drawing atau Verification (penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitianini menunjukkan bahwa perbedaan motif berpengaruh pada pandangan dan pemahaman. Hijabers Ukhti Community Palangka Raya memandang bahwa keberadaan Hijab Style mempunyai sisi positif dan negatif. Positif karena mereka memandang Hijab Style sebagai bentuk syiar agama. Namun Hijab Style juga negatif jika memakai jilbab ala Hijab Style lebih mementingkan tyle-nya dari pada syari’atnya. Dari penelitian ini juga dapat diketahui bahwa ternyata pemahaman Ukhti Community Palangka Raya tentang konsep aurat dalam syari’at sudah cukup bagus, walaupun belum secara mendalam.