Kaligrafi atau biasa dikenal dengan khath merupakan salah satu kesenian Islam yang mendapat perhatian besar dari kalangan umat Islam, tidak terkecuali oleh umat Islam di Kota Palangka Raya. Bahkan, kaligrafi ini dijadikan salah satu cabang yang dilombakan dalam Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), yaitu Musabaqah Khattil Qur’an (MKQ). Dalam MKQ dibagi menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu: Dekorasi, Hiasan Mushaf, dan Naskah. Kemampuan para seniman kaligrafi dalam membuat Hiasan Mushaf di saat lomba, tentu memiliki strategi yang berbeda-beda dengan tujuan agar karya yang dihasilkan lebih baik dan dapat dikategorikan sebagai yang terbaik.
Rumusan masalah penelitian ini adalah: 1) Bagaimana strategi para seniman kaligrafi dalam membuat hiasan mushaf di saat lomba? 2) Faktor apa saja yang paling mendukung dalam menerapkan strategi membuat hiasan mushaf di saat lomba? 3) Kesulitan apa saja yang dihadapi seniman kaligrafi dalam membuat hiasan mushaf di saat lomba? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) strategi seniman kaligrafi dalam membuat hiasan mushaf di saat lomba; 2) faktor yang paling mendukung dalam menerapkan strategi membuat hiasan mushaf di saat lomba; 3) kesulitan yang dihadapi para seniman kaligrafi dalam membuat hiasan mushaf di saat lomba.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan 4 (empat) tahapan analisis yaitu: Pertama, Data Collection (pengumpulan data); Kedua, Data Reduction (pengurangan data); Ketiga, Data Display (penyajian data), dan Keempat, Conclusion Drawing and Verifying (penarikan kesimpulan dan verifikasi).
Subjek (sumber data) dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) orang seniman kaligrafi, keduanya adalah seniman kaligrafi golongan Hiasan Mushaf yang memiliki prestasi dalam lomba membuat Hiasan Mushaf di Kota Palangka Raya dan bertempat tinggal di Kecamatan Pahandut sesuai dengan objek dalam penelitian ini.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, faktor yang paling mendukung dalam menerapkan strategi membuat Hiasan Mushaf di saat lomba, ada 2 (dua) faktor: (a) Faktor Psikis (Rohani), yaitu memperkuat spritual diri kepada Allah SWT; (b) Faktor Fisik (Jasmani), yaitu sebelum dan hingga berlangsungnya lomba untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi, dan istirahat yang teratur; Kedua, kesulitan yang dihadapi seniman kaligrafi dalam membuat Hiasan Mushaf di saat lomba adalah kurangnya persiapan, kesulitan penyusunan ayat, dan kesulitan dalam pembuatan lis dan gambar bunga. Dan Ketiga, strategi para seniman kaligrafi dalam membuat Hiasan Mushaf di saat lomba yaitu dengan memperbanyak latihan sebelum lomba, memantapkan kaidah penulisan (khat), mengatur pembagian waktu yang tersedia, memiliki alat-alat yang berkualitas, dan memahami karakteristik para Dewan Hakim (juri).